Kuil Yasukuni atau Yasukuni Jinja yang
memiliki arti “Kuil Bangsa Damai”, adalah tempat perlindungan dan ibadah
penganut ajaran Shinto di Tokyo yang awalnya dibangun pada 1869 untuk
menghormati mereka yang mengorbankan nyawa mereka bagi Jepang. Sekitar
2,5 juta jiwa diabadikan di sana, sebagian besar dari mereka adalah
tentara yang tewas dalam konflik bersenjata Jepang termasuk Perang Dunia
II. Diberitakan AFP, tempat itu juga merupakan tempat
penyimpanan bagi jiwa-jiwa dari 14 pria yang dihukum karena kejahatan
perang oleh pengadilan yang dipimpin Amerika Serikat setelah 1945 Jepang
menyerah, termasuk Jendral Hideki Tojo, perdana menteri yang
memerintahkan serangan di Pearl Harbor.
Korea Selatan, Taiwan dan China,
merupakan negara yang menjadi korban ekspansi agresif Jepang saat ini
melihat kuil tersebut sebagai simbol masa lalu militeristik bangsa itu.
Kaum liberal di Jepang cenderung untuk menjauhi tempat kudus itu, tapi
anggota parlemen konservatif secara rutin mengunjunginya untuk
menghormati korban perang dan juga untuk menunjukkan sikap ideologis
mereka kepada pemilih dan negara-negara tetangga.
Mantan perdana menteri konservatif
Junichiro Koizumi, yang memimpin Partai Demokrat Liberal dan kini
menjadi oposisi, berdoa di sana sekali setahun selama masa jabatannya
pada 2001-2006, menimbulkan kemarahan China dan Korea Selatan. Tapi
perdana menteri sejak Koizumi, dari berbagai latar belakang ideologi,
telah menjauh, sebagian untuk menghindari konfrontasi diplomatik dan
perdebatan emosional domestik. Sementara kuil, yang berada di pusat
Tokyo, menjadi titik kumpul bagi penganut paham kanan Jepang, juga
merupakan tempat wisata populer dan lima juta orang mengunjungi setiap
tahunnya.
Selain kontroversial Kuil Yasukuni
terkenal karena bunga Sakuranya yang sangat indah di musim semi,
sedangkan di musim gugur banyaknya pohon gingko, dengan daun yang
berbentuk kipas, dipajang saat mereka berubah dari hijau muda menjadi
kuning.
0 Comment:
Posting Komentar