Selama ini kita mengenal Paris sebagai kota pusat fashion, pusat perhatian fashion di dunia. Tetapi jangan salah Jakofans, Tokyo telah menjadi kota yang mengembangkan tren fashion -nya sendiri sehingga mendekat di urutan kedua di belakang Paris. Akhir-akhir ini tren fashion Jepang yang sebelumnya kurang dikenal, telah menjamur di beberapa negara lain.
Sukeban, dalam bahasa jepang adalah “bos
perempuan” yang dibentuk kelompok-kelompok perempuan yang melakukan
berbagai tindak kekejaman dan mengutil. Mereka terkenal di tahun 60-an
dan dipengaruhi oleh geng anak laki-laki, Bancho yang bercita-cita untuk
bergabung dengan Yakuza – kelompok kejahatan di Jepang – suatu hari
nanti. Para Sukeban mengenakan seragam pelaut, mengenakan rok berlipatan
yang panjang turun sampai ke kaki mereka dan menyulam seragam mereka
sendiri. Busana yang juga digambarkan dalam film animasi yang
menceritakan sekelompok gadis yang membasmi kejahatan dengan judul
Sailor Moon atau seorang gadis pembasmi vampir bernama Saya dalam film
yang diangkat dari film animasi berjudul Blood: The Last Vampire.
Terpikat dengan street fashion Harajuku? Yah, berterimakasihlah pada Takenokozoku (beberapa gadis Jepang yang membentuk kelompok dance –ed). Mereka populer di tahun 70-an dan 80-an dan membuat street fashion
populer di Harajuku. Pakaian mereka terinspirasi oleh busana
tradisional Jepang dan dalam nuansa warna mencolok dari merah muda atau
ungu. Sepatu dansa menjadi hiasan kaki mereka. Bosozoku atau “suku
kecepatan” adalah geng sepeda motor para remaja laki-laki yang menjadi
mode di Jepang pada tahun 60an. Satu dekade kemudian muncul geng remaja
perempuan. Dalam dekade berikutnya Yanki (sekelompok remaja yang
mewarnai rambut menjadi pirang dan oranye atau warna terang lainnya –
ed). kalah jumlah dengan Bosozoku. Para Yanki akhirnya mengenakan
pakaian putih melilit dada mereka, yang dikenal dengan sebutan Sarashi,
masker kain kasa dan jubah yang disulam. Mereka sangat dipengaruhi oleh style Sukeban dan Bosozoku.
Ini adalah salah satu subkultur yang
paling populer dari Jepang dan telah menyebar pengaruhnya di sejumlah
negara di seluruh dunia. Muncul dalam tahun 90-an dan dipengaruhi oleh
musik. Ada sejumlah merek dan jenis Lolita. Gothic Lolita cenderung
menggunakan pakaian dan banyak embel-embel berwarna hitam, sedangkan
Sweet Lolita menggunakan banyak warna pastel dan sejumlah busur dan
tali. Ada beberapa aksesoris umum untuk Lolita yang meliputi topi,
payung, rok.
Ini adalah salah satu tren fashion
di jalan-jalan Negeri Sakura yang paling populer saat ini, Decora. Kini
para gadis cukup mendisain gaya eksentrik mereka sendiri. Meskipun
masing-masing memiliki hiasan pakaian yang unik, mereka memiliki
ciri-ciri umum dalam penggunaan warna terang dan tampak imut dan lucu.
Apakah gadis-gadis di Indonesia juga terinspirasi dengan fashion penuh warna seperti gadis Jepang?
salam kenal gan untuk fashion japan keran 2..
BalasHapuskalau untuk kaos kaki wanita dewasa apaka juga ada tren tersendiri di saja ...