Sekedar diketahui komunitas ini didirikan oleh seorang warga negara Jepang, Mr. Ashida, akhir April 2012 lalu. Latar belakang berdirinya komunitas ini adalah rasa peduli dan kesadaran orang Indonesia khususnya warga Jakarta terhadap kebersihan lingkungan sekitar yang rentan masih rendah. Dari situ para anggota terpanggil untuk membentuk suatu komunitas yang bisa memberikan contoh keteladanan tentang pentingnya kebersihan lingkungan sekitar.
Desi (28 tahun), koordinator JOC merangkap penerjemah bahasa Indonesia-Jepang mengatakan bahwa sampai saat ini anggota JOC kurang lebih 100 orang, yang terdiri dari warga negara Jepang yang tinggal di Jakarta dan warga Indonesia. Namun, tidak semua anggota hadir setiap minggu. Komunitas ini juga tidak memaksakan setiap anggota untuk hadir.
"Untuk anggotanya campur, ada yang orang Jepang, ada juga yg orang Indonesia. Tapi untuk dua bulan terakhir ini, sudah lebih banyak orang Indonesia," kata Desi kepada IRNewscom pada Minggu (4/11/2012).
Untuk pengaturan sampah yang telah diambil, para anggota kemudian memisahkan antara sampah yang dapat di daur ulang dengan yang tidak dapat di daur ulang.
"Kita melakukan demikian karena kalau tidak dipisahkan, nanti dibongkar-bongkar lagi sama pemulung, jadi kita pisahkan," tambahnya.
Setelah sampah terkumpul, kemudian hasilnya tersebut kemudian dimasukkan kedalam tong sampah untuk dibawa oleh petugas kebersihan di GBK.
Dengan adanya komunitas ini diharapkan warga Jakarta lebih peduli akan kebersihan kota tempat tinggalnya. Jika warga asing mau memungut sampah yang berserakan kenapa warga kita tidak ?. Paling tidak, masyarakat dapat memulai kebiasaan membuang sampah pada tempatnya sejak dini.
Sumber
0 Comment:
Posting Komentar